Loading
kapan anak belajar pencak silat

Kapan Anak Boleh Ikut Olahraga Bela Diri?

Sebenarnya, usia berapa anak bisa mengikuti olahraga bela diri? Simak penjelasannya berikut ini agar orang tua tak salah langkah.

Selain untuk melindungi diri, olahraga bela diri pada anak bermanfaat untuk meningkatkan kebugaran fisik, menjaga berat badan ideal, dan baik untuk kesehatan mental.

Dengan banyaknya manfaat tersebut, maka wajar bagi orang tua menginginkan anaknya untuk latihan bela diri.

Namun, yang banyak menjadi pertanyaan adalah pada usia berapa yang aman mengajarkan bela diri untuk anak?

Khawatirnya, ketika anak terlalu muda untuk belajar bela diri justru akan berdampak negatif pada kesehatannya. Untuk mengetahui hal tersebut, kamu harus simak penjelasan berikut ini.

Kapan Anak Boleh Belajar Bela Diri?

pencaksilat anak

Sebenarnya tidak ada aturan baku mengenai mulai usia berapa anak dapat mengikuti olahraga bela diri.

Meski demikian, kebanyakan ahli berpendapat bahwa olahraga bela diri mulai bisa diikuti si Kecil sejak usia enam tahun.

Pada usia tersebut, sebagian besar anak sudah dapat mengikuti instruksi dengan baik, serta sudah mulai bisa berpikir kritis. Selain itu, umumnya anak usia enam tahun ke atas sudah dapat berlatih secara disiplin.

Namun tentu saja, usia tersebut bukanlah usia yang pasti. Banyak hal yang harus diperhatikan jika ingin memperkenalkan latihan bela diri untuk anak.

Selain faktor usia, hal penting lain yang perlu dipertimbangkan adalah pemilihan jenis olahraga bela dirinya dan aspek keamanannya.

Jenis olahraga bela diri untuk anak sebaiknya memiliki nilai-nilai positif atau filosofis, serta tidak menekankan pada duel.

Jenis Olahraga Bela Diri yang Cocok untuk Anak

Berikut ini adalah beberapa jenis olahraga bela diri yang dapat orang tua perkenalkan kepada si Kecil. Pilihlah yang sesuai dengan kondisi anak agar saat menjalaninya ia pun tak merasa terpaksa.

1. Taekwondo

Olahraga bela diri asal Korea ini populer di Indonesia sejak lama. Olahraga ini menekankan pada teknik gerakan tangan dan kaki yang dapat digunakan untuk melindungi diri dari bahaya.

Selain itu, beberapa studi melaporkan manfaat lain dari taekwondo seperti meningkatkan daya konsentrasi dan menumbuhkan rasa percaya diri.

2. Pencak Silat

Seni bela diri asli Indonesia ini juga dapat menjadi pilihan untuk anak. Pencak silat tak hanya melatih aspek fisik tetapi juga mental.

Dari sisi fisik, kekuatan otot lengan dan tungkai dilatih dengan optimal. Sementara dari aspek mental, latihan pernapasan dan sisi filosofis dari pencak silat membantu si Kecil lebih tenang dalam menghadapi tekanan.

3. Aikido

Aikido menekankan pada perlindungan diri tanpa melakukan tindakan agresif pada orang lain. Fokus aikido adalah mempelajari gerakan untuk ”mengunci” lawan, bukan untuk melakukan perlawanan.

Tak seperti olahraga bela diri lainnya, aikido bukanlah seni bela diri yang dipertandingkan dan tidak ada duel yang dilakukan.

4. Karate

Karate merupakan jenis bela diri lain dari Jepang. Dari asal katanya, karate berarti tangan kosong.

Artinya, bela diri ini menekankan pada melatih gerakan untuk melindungi diri tanpa menggunakan senjata.

Setiap gerakan dalam yang diajarkan dalam karate memiliki nilai moral yang baik untuk diajarkan pada anak.

Tips Memilih Olahraga Bela Diri untuk Anak 

Selain jenis olahraga bela dirinya, ada beberapa hal lain yang harus kamu perhatikan dalam memilih jenis bela diri yang tepat untuk anak.

The American Academy of Pediatrics (AAP) memberikan rekomendasi mengenai beberapa aspek yang harus diperhatikan sebelum si Kecil berlatih bela diri, yaitu:

  • Pelatih yang Berpengalaman

Pastikan bahwa pelatih bela diri untuk si Kecil berpengalaman dalam mengajar anak-anak. Selain itu, pelatih bela diri harus bisa mengajarkan dengan cara yang menyenangkan. 

Untuk mengetahui hal ini tidaklah mudah. Orang tua perlu melakukan survei ke beberapa klub bela diri dan melakukan observasi terhadap pelatih dahulu sebelum mendaftarkan si Kecil.

  • Teknik yang Tepat

Untuk menghindari keseleo atau cedera lainnya, pelatih harus bisa memastikan bahwa anak melakukan latihan bela diri dengan teknik yang benar.

Tidak boleh ada gerakan yang berpotensi menyebabkan benturan di kepala.

  • Gunakan Alat Pelindung Diri

Tanyakan kepada pelatih bela diri mengenai alat pelindung diri apa yang bisa dipakai. Misalnya saja helm, pelindung siku, pelindung lutut, atau pelindung dada.

Sebisa mungkin, lantai tempat latihan bela diri dialasi dengan matras atau alas yang aman untuk menghindari cedera jika terbentur lantai.

Itulah beberapa tips dalam memperkenalkan olahraga bela diri untuk anak. Jika si Kecil menunjukkan minat dan kesiapan mengikuti latihan bela diri, pastikan orang tua memilih jenis yang tepat dan yang memiliki fasilitas aman.

#JagaSehatmu dan keluarga dengan membaca informasi kesehatan terbaru dan tepercaya di aplikasi KlikdokterKamu juga bisa chat dokter lewat fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter, di mana kamu dapat bertanya apa pun mengenai masalah kesehatan.

Top