Loading
Ini Empat Aspek Pencak Silat untuk Hadapi Perubahan Zaman

Ini Empat Aspek Pencak Silat untuk Hadapi Perubahan Zaman

PENCAKSILAT.TV – Ini Empat Aspek Pencak Silat untuk Hadapi Perubahan Zaman. Pencak Silat merupakan seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia. Seni bela diri tradisional ini tersebar di beberapa negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura, Filipina selatan, dan Thailand selatan sesuai dengan penyebaran berbagai suku bangsa Nusantara.

Dalam Pencak Silat tidak hanya aspek bela diri saja namun juga ada aspek-aspek lain yang menjadikan Pencak Silat memiliki daya tarik bagi masyarakat Indonesia. Empat aspek tersebut adalah aspek seni dan budaya, aspek olahraga, aspek bela diri dan aspek pembinaan mental spiritual.

Menurut Pendiri Pagar Nusa, KH. Abdullah Maksum Jauhari, empat aspek dalam pencak silat tadi membuatnya mampu menghadapi setiap perubahan. Berikut ini adalah empat aspek yang terkadung dalam Pencak Silat.

Pertama, Aspek Seni dan Budaya. Pencaksilat memiliki daya gerak yang dinamis karna aspek seni dan budaya merupakan unsur fundamental yang dimiliki setiap elemen kehidupan. Maka dari itu, pencak silat perlu dilestarikan.

Kedua, Aspek olahraga. Aspek ini merupakan ornamen vital kehidupan. Pencak silat dalam perkembangannya tumbuh menjadi olahraga kompetitif dengan aturan dan skor yang ditetapkan. Pertandingan pencak silat melibatkan dua pesilat yang berkompetisi dengan teknik dan strategi untuk mencetak poin dan memenangkan laga. Aspek olahraga dalam pencak silat membawa semangat persaingan yang sehat dan juga menjadi sarana untuk memajukan kecakapan fisik dan mental para pesilat.

Ketiga, Aspek Bela Diri. Secara historis pencak silat berperan besar dalam membina dan mencetak para pahlawan bangsa merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Pencak silat, pada dasarnya, adalah seni bela diri yang digunakan sebagai alat untuk melindungi diri dari ancaman atau bahaya. Para pesilat dilatih untuk menguasai berbagai teknik serangan dan pertahanan, termasuk pukulan, tendangan, lemparan, dan pegangan. Aspek bela diri dalam pencak silat menempatkan fokus pada kepraktisan dan efektivitas gerakan dalam situasi nyata.

Keempat, Aspek Pembinaan Mental dan Spiritual. Inilah unsur terpenting dan paling mendasar yang terkandung dalam pencak silat sekaligus merupakan strata tertinggi dari pembinaan yang diajarkannya. Dengan memiliki ketahanan mental dan spirituan, seorang pesilat tidak hanya memili kemampuan menjaga diri atau badan, tapi juga harus mampu menjaga perilaku dan hatinya.

Keempat aspek pencak silat ini memberikan kompleksitas pada tradisi seni bela diri ini dan mengajarkan kepada para praktisinya tentang keselarasan antara tubuh dan pikiran, sekaligus memahami nilai-nilai budaya dan spiritual yang terkandung dalam praktiknya. Seiring berjalannya waktu dan perubahan, pencak silat terus berkembang dan beradaptasi untuk tetap relevan dan berharga dalam menghadapi tantangan zaman modern.

Terkait dengan aspek ke empat (pembinaan mental spriritual) secara spesifik KH. Maksum Jauhari menandaskan bahwa seorang pendekar silat harus menjauhi molimo, Yaitu maling (mencuri), madon (berzina), main (berjudi), madat (candu), mendem (mabuk-mabukkan). Sebab, seorang pesilat harus mampu memberikan ketentraman bagi lingkungannya. Bukan justru malah meresahkan lingkungannya. Dengan ke empat aspek itulah pencak silat dapat tetap eksis dan bertahan hingga saat ini. (*)

Top