Loading
Profil Ketua Umum Tapak Suci

Profil Ketua Umum Tapak Suci Kader tulen Muhammadiyah

Profil Ketua Umum Tapak Suci kader tulen Muhammadiyah

Ketua Tapak Suci saat ini ialah Afnan Hadikusumo Nama lengkapnya HM Afnan Hadikusumo. Biasa disapa Afnan, lahir pada tanggal 6 Februari 1867. Pria asli kampung Kauman, Yogyakarta ini adalah adalah anggota DPD RI Dapil DIY.

Anak pasangan Hibrizie Hadikusumo dan Siti Maryam kelahiran 6 Februari 1867 ini sudah tiga periode menjadi senator di gedung Senayan, Jakarta.

Pertama kali menjadi anggota DPD RI tahun 2009. Pada pemilu tahun 2014, lulusan Universitas Gadjah Mada ini kembali terpilih menjadi anggota DPD RI untuk kali kedua.

Pada Pemilu 2019, Afnan kembali dipercaya dan diberi amanat warga DIY kembali menjadi anggota senator. Afnan yang pernah menjadi anggota DPRD DIY ini akan bekerja hingga tahun 2024.

Afnan adalah kader tulen Muhammadiyah. Lahir dan dibesarkan di lingkungan Muhammadiyah. Lulusan SD Muhammadiyah Ngupasan.

Alumnus SMP 8 Negeri Yogyakarta. Lalu, melanjutkan pendidikan di SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta.

Afnan adalah sosok bersahaja yang meneladani jalan hidup Ki Bagus Hadikusumo, kakeknya. Kiprah dan dedikasinya di organisasi Muhammadiyah tak lagi diragukan.

Terakhir, ia menjabat ketua umum Pimpinan Pusat Tapak Suci Muhammadiyah.

Tapak Suci berasas Islam, bersumber pada Al Qur’an dan As-Sunnah, berjiwa persaudaraan, berada di bawah naungan Persyarikatan Muhammadiyah sebagai organisasi otonom yang ke-11. Tapak Suci berdiri pada tanggal 10 Rabiul Awal 1383 H, atau bertepatan dengan tanggal 31 Juli 1963 di Kauman, Yogyakarta.

Tapak Suci memiliki motto “Dengan Iman dan Akhlak saya menjadi kuat, tanpa Iman dan akhlak saya menjadi lemah”. Organisasi Tapak Suci berkiprah sebagai organisasi pencak silat, berinduk kepada Ikatan Pencak Silat Indonesia, dan dalam bidang dakwah pergerakan Tapak Suci merupakan pencetak kader dari Muhammadiyah. Pimpinan Pusat Tapak Suci Putera Muhammadiyah berkedudukan di Kauman, Yogyakarta, dan memiliki kantor perwakilan di ibu kota negara.

Sebagai bagian Muhammadiyah yang dikelola secara otonom, perguruan pencak silat ini terbuka untuk keanggotaan tidak hanya umat Islam tetapi untuk siapa saja yang tertarik, baik di Indonesia maupun di luar negeri.

Kelahiran Tapak Suci

Atas desakan murid-murid Perguruan Kasegu kepada Pendekar Moh. Barrie Irsyad untuk mendirikan satu perguruan yang menggabungkan perguruan yang sejalur (Cikauman, Seranoman dan Kesegu) maka didirikanlah Perguruan Tapak Suci pada tanggal 31 Juli 1963 di Kauman, Yogyakarta. Ketua Umum pertama Tapak Suci adalah Djarnawi Hadikusumo.

Beberapa waktu setelah Tapak Suci berdiri, Pemuda Muhammadiyah kauman Yogyakarta, yang saat itu membawahi beberapa kegiatan seperti drum band, sepak bola, bulu tangkis, dan beladiri, berinisiatif untuk menjadikan Tapak Suci sebagai organisasi otonom (ortom) Muhammadiyah.

Pada Sidang Tanwir Muhammadiyah tahun 1967, Tapak Suci ditetapkan menjadi organisasi otonom di lingkungan Muhammadiyah.[6] Konferensi Nasional Tapak Suci pertama kali diselenggarakan pada tahun 1996, setelah terjadinya tragedi G 30 S/PKI. Konferensi ini merumuskan pemantapan organisasi secara nasional dan perguruan Tapak Suci dikembangkan namanya menjadi gerakan dan lembaga Perguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci Putera Muhammadiyah.

Keluarga I Tapak Suci berdiri di Jawa Timur, lalu disusul di Sumatra Selatan, Jakarta, dan Sumatra Barat. Kini Tapak Suci telah menyebar ke Singapura, Belanda, Jerman, Austria, dan Mesir, serta menjadi bagian dari Pimpinan Cabang Istimewa negara setempat.

Demikian Porofil singkat ketua umum perguruan Tapak Suci Putramuhammadiyah. MAR (*)

Top