Loading
(PERPI) Harimurti

Sejarah Perguruan Pencak Silat Indonesia PERPI Harimurti

Sejarah Perguruan Pencak Silat Indonesia (PERPI) Harimurti: Warisan Seni Bela Diri dan Kepribadian Hebat

Seni bela diri Pencak Silat telah lama menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya dan warisan Indonesia. Selain itu, di tengah gemerlapnya sejarah seni bela diri Indonesia, ada sebuah perguruan yang telah berperan penting dalam melestarikan dan mempromosikan Pencak Silat, yaitu PERPI Harimurti.

Didirikan pada tanggal 23 Oktober 1932 di Yogyakarta oleh Suko Winadi, PERPI Harimurti tidak hanya merangkul fisikitas, tetapi juga membawa nilai-nilai yang mendalam dalam bentuk keberanian, keadilan, dan pengabdian kepada masyarakat.

Dalam artikel ini, Sobat Pencak Silat TV akan menjelajahi perjalanan luar biasa dari perguruan ini yang telah menorehkan jejak dalam sejarah seni bela diri Indonesia.

Asal Usul dan Pendiri

Perguruan PERPI Harimurti berasal dari tradisi Pencak Tejokusuman yang diajarkan oleh Raden Mas Harimurti, seorang keturunan Sri Sultan Hamengkubuwono VII. RM Harimurti adalah seorang yang berbakat dalam seni bela diri dan memutuskan untuk berbagi pengetahuannya dengan masyarakat di Pendopo Ndalem Tejokusuman.

Namun, karena tekanan dan curiga dari pihak Hindia-Belanda terkait aktivitasnya yang juga mendukung Gerakan Nasional Budi Oetomo, RM Harimurti harus menggunakan gerakan tari sebagai penutup identitas seni bela dirinya untuk menghindari kecurigaan polisi.

Pada tahun 1932, RM Harimurti mendelegasikan pengelolaan perguruannya kepada Suko Winadi, yang kemudian membentuk PERPI Harimurti. Meskipun telah mendelegasikan perguruan tersebut, RM Harimurti tetap aktif dalam mengajar Pencak Silat kepada beberapa muridnya.

Peran dalam Pembentukan IPSI

Di bawah kepemimpinan Suko Winadi, PERPI Harimurti menjadi lebih dikenal luas. Salah satu kontribusi besar perguruan ini adalah partisipasinya dalam pembentukan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), organisasi nasional yang mengkoordinasikan dan mengembangkan seni bela diri Indonesia.

Dengan bergabung dalam IPSI, PERPI Harimurti turut mempromosikan dan melestarikan seni bela diri tradisional Indonesia.

Pencak Silat dalam Dunia Film

Pada tahun 1970-an, PERPI Harimurti juga dikenal di dunia perfilman berkat peran-perannya dalam beberapa film, seperti “November 1828” dan “Api di Bukit Menoreh”. Peran-peran ini membantu mempopulerkan seni bela diri Indonesia dan mengenalkannya kepada masyarakat yang lebih luas.

Warisan dan Peninggalan

RM Harimurti, yang juga dikenal sebagai Komandan Pasukan Pengawal Keraton Jogjakarta dan dukun spiritual, meninggalkan warisan berharga dalam bentuk perguruan PERPI Harimurti.

Meskipun telah berakhirnya masa kehidupannya pada tanggal 18 September 1962, pengaruhnya tetap hidup dalam bentuk perguruan yang ia dedikasikan untuk melatih generasi berikutnya.

Suko Winadi, sebagai guru besar kedua, juga menjalankan misi untuk melatih dan mempromosikan seni bela diri ini hingga akhir hayatnya pada tahun 2004.

Dalam perjalanan sejarahnya, PERPI Harimurti juga turut andil dalam pelatihan militer dan pengembangan seni bela diri di Indonesia, memastikan bahwa nilai-nilai keberanian, kedisiplinan, dan pengabdian tetap menjadi bagian penting dari seni bela diri Indonesia.

Dengan berbagai kontribusi yang telah diberikan oleh PERPI Harimurti dalam seni bela diri, film, dan masyarakat, perguruan ini terus menjadi simbol warisan budaya dan keberanian dalam seni bela diri Indonesia yang patut dihargai dan dilestarikan hingga saat ini.

Demikian Sejarah Perguruan Pencak Silat Indonesia (PERPI) Harimurti: Warisan Seni Bela Diri dan Kepribadian Hebat. MAR (*)

Top