Loading

Mengenal Teknik Silat Perisai Diri Bagian 2

PENCAK SILAT.TV- Mengenal Teknik Silat Perisai Diri Bagian 2. Perisai Diri merupakan salah satu pencak silat yang mendapatkan predikat Perguruan Historis Pencak Silat.

Hal ini dikarenakan adanya kontribusi dan keterlibatan Perisai Diri dalam sejarah perkembangan IPSI serta pencak silat secara umum pada era awal terbentuknya IPSI.

Pencak silat yang resmi didirikan oleh seorang putra bangsawan Keraton Paku Alam yaitu RM Soebandiman Dirdjoatmodjo di Surabaya pada 2 Juli 1955. Yang Sebelum mendirikan Perisai Diri berlatih silat di lingkungan Perguruan Taman Siswa atas permintaan Ki Hajar Dewantoro yang juga merupakan pamannya.

Tak heran jika saat ini Perisai Diri memiliki cabang hampir di seluruh provinsi di Indonesia dan beberapa komisariat di luar negeri seperti di Australia, Belanda, Inggris, Jerman, Perancis, dan bahkan di Jepang yang terkenal dengan berbagai jenis olahraga bela diri yang telah mendunia seperti Karate dan Judo.

Sebagai salah satu jenis olahraga, latihan para anggota Perisai Diri tidak hanya terfokus pada aspek bela diri melainkan juga diarahkan untuk membangun karakter anggota berdasarkan nilai-nilai budaya Bangsa Indonesia.
Berbeda dengan jenis bela diri lainnya, sebelum seseorang dinyatakan diterima sebagai keluarga, ada beberapa tahapan yang harus dilalui.

Untuk mencapai tahapan-tahapan, terkebih dhulu haus menguasai teknik-teknik dalam latihan pencak silat Perisai Diri.

Berikut ini beberpa teknik yang terdapat pada Perisai Diri bagian 2.

1. Teknik Burung Meliwis

Burung Meliwis memiliki ciri khas tersendiri dalam bergerak, yaitu bergerak dengan ringan dan cepat. Tujuan dari mempelajari teknik ini adalah untuk melatih kecepatan, keringanan tubuh dan membiasakan diri menapak dengan ujung kaki.

Dengan mempelajari teknik ini, maka pesilat dengan sendirinya akan melatih otot-otot kaki, betis dan pinggul. Rangkaian teknik Meliwis diajarkan kepada pesilat yang menduduki tingkat Putih.

2. Teknik Burung Kutul

Setelah mempelajari teknik Meliwis, pesilat tingkat Putih Hijau akan menerima pelajaran teknik berikutnya, Burung Kuntul. Bila saat berlatih Meliwis, pesilat diajarkan untuk bergerak ringan, kini pesilat diajarkan untuk melibatkan tenaga saat bergerak ringan.

Pada saat menyerang, sifat serangan Kuntul adalah memecut. Serangan dilontarkan sangat cepat dari badan ke arah sasaran dan dengan sendirinya kembali ke arah badan dengan kecepatan yang sama. Namun pola serangan Kuntul tidak pernah lurus kedepan seperti teknik beladiri pada umumnya, serangan Kuntul selalu mengarah ke samping.

Untuk menyerang depan, maka Kuntul akan memposisikan dirinya sedemikian rupa, sehingga lawan menjadi berada di samping saat serangan mencapai target.

3. Teknik Burung Garuda

Garuda adalah simbol burung terkuat di antara jenis burung lainnya. Oleh karena itu, dibandingkan dengan teknik burung sebelumnya, Garuda memiliki kemampuan bertarung yang paling tinggi. Rangkaian teknik Garuda diajarkan kepada pesilat yang menduduki tingkat Hijau.

4. Teknik Harimau

Dibandingkan dengan Garuda, teknik Harimau memiliki kemampuan yang lebih besar, baik itu tenaga, kecepatan, keuletan, keganasan dan fleksibilitas gerakan. Rangkaian teknik Harimau diajarkan kepada pesilat yang menduduki tingkat Hijau Biru.

Teknik ini diadaptasi dari karakter hewan aslinya yang disesuaikan dengan anatomi tubuh manusia. Kemampuan Harimau lebih baik dibanding Garuda karena teknik ini sudah menggunakan perputaran badan untuk meningkatkan kecepatan dan tenaga.

5. Teknik Naga

Naga dilambangkan sebagai binatang terkuat di jajaran teknik silat Perisai Diri. Oleh karena itu, Naga diberikan pada jenjang teknik hewan terakhir di silat Perisai Diri. Keunikan dari teknik Naga terdapat pada cara langkahnya yang selalu mengandung putaran. Hal ini dilakukan untuk menuju poros tengah lawan saat menghindar, memapas ataupun menyerang.

Tenaga yang dikeluarkan pun lebih besar dibanding teknik sebelumnya karena teknik ini telah menyatukan kemampuan perputaran badan dan perpindahan berat badan sebagai tambahan tenaganya.

6. Teknik Satria

Pada tingkat ini, pesilat dianggap telah mampu menerapkan seluruh kemampuan dari teknik hewan pada tingkatan-tingkatan sebelumnya.

Sebagai suatu teknik manusia, Satria akan mulai meninggalkan karakter kehewanannya, seperti liar, buas dan brutal. Satria akan berpikir tepat sebelum bertindak dan melaksanakan geraknya dengan penuh percaya diri.

7. Teknik Pendeta

Teknik ini tidak menunjukan kebrutalan dan juga tidak banyak merusak ataupun menghancurkan persendian lawan. Walaupun kemampuan seorang pesilat yang mempelajari Pendeta tetap memiliki kemampuan seluruh teknik di bawahnya, namun teknik ini sendiri tidak akan merusak bila tidak diperlukan. Rangkaian teknik Pendeta diajarkan kepada pesilat yang menduduki tingkat Merah.

8. Teknik Putri

Teknik Putri adalah teknik tertinggi di silat Perisai Diri. Rangkaian teknik Putri diajarkan kepada pesilat mulai tingkat Merah Kuning. Karakter dari teknik ini bisa berubah-ubah. Terkadang lembut, namun tiba-tiba berubah menjadi sangat cepat dan keras, kemudian lembut kembali.

9. Teknik Olah Pernafasan

Ketika pesilat telah menduduki tingkat Biru, ia akan mulai menerima pelajaran teknik olah pernafasan yang berguna baik untuk kebugaran maupun untuk menunjang beladiri. Teknik pernafasan Perisai Diri dibagi menjadi 3 tahap.

Meliputi tahapan pertama bertujuan menghimpun tenaga, kedua untuk meledakkan tenaga, dan ketiga implementasi nafas ke dalam seluruh gerakan silat.

10. Kerohanian

Pendidikan kerokhanian diberikan secara bertahap untuk memberi pengertian dan pelajaran tentang diri pribadi dan manusia pada umumnya, sehingga diharapkan tercipta pesilat yang bermental baja dan berbudi luhur, mempunyai kepercayaan diri yang kuat, berperangai lemah lembut, serta bijaksana dalam berpikir dan bertindak.

Keseimbangan antara pengetahuan silat dan kerokhanian akan menjadikan anggota Kelatnas Indonesia Perisai Diri waspada dan mawas diri, tidak sombong, dan setiap saat sadar bahwa di atas segala-galanya ada Sang Pencipta.

Itulah macam teknik dalam pencak silat Perisai Diri. MAR(*)

Top