Loading
Profil Pendiri Perguruan Pencak Silat Satria Muda Indonesia

Profil Pendiri Perguruan Pencak Silat Satria Muda Indonesia (SMI)

PENCAKSILAT.TV- Profil Pendiri Perguruan Pencak Silat Satria Muda Indonesia (SMI).

Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya dan seni bela diri tradisionalnya, salah satunya adalah Pencak Silat. Salah satu perguruan pencak silat yang menjadi bagian integral dari warisan budaya ini adalah Perguruan Pencak Silat Satria Muda Indonesia (SMI).

Dalam artikel ini, Sobat Pencak Silat TV akan menggali lebih dalam tentangProfil Pendiri Perguruan Pencak Silat Satria Muda Indonesia (SMI) yang telah memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan seni bela diri di Indonesia.

SMI didirikan di Jakarta pada tanggal 28 Oktober 1955 oleh tiga pemuda Minang: H. Abu Zahar, H. Oemar Mantup (Mayor Laut), dan G.M.S. Lebe. Mereka bukan hanya penggiat seni bela diri, tetapi juga pionir dalam upaya melestarikan dan mengembangkan pencak silat Indonesia. Profil mereka masing-masing mencerminkan komitmen dan dedikasi terhadap seni bela diri tradisional ini.

  1. Abu Zahar
  2. Abu Zahar, salah satu pendiri SMI, adalah tokoh utama dalam perkembangan perguruan ini. Beliau lahir di Padang, Sumatera Barat, pada tanggal 15 Agustus 1929. Sejak kecil, Abu Zahar telah menunjukkan minat yang besar terhadap pencak silat. Di bawah bimbingan ayahnya, H. Ibrahim, ia mulai memahami esensi seni bela diri ini.

Pada tahun 1952, H. Abu Zahar mendirikan perguruan silat Baringin Sakti, yang kemudian menjadi embrio dari SMI. Dalam perjalanan waktu, Baringin Sakti berkembang dan melahirkan Satria Muda Indonesia pada tahun 1955.

  1. Abu Zahar dikenal sebagai tokoh yang tegas, disiplin, dan berjiwa pemimpin. Dedikasinya dalam pengembangan pencak silat terlihat melalui pembentukan dua perguruan silat yang sukses. Beliau meninggal dunia pada tanggal 28 Desember 1990 di Jakarta, tetapi warisannya dalam dunia pencak silat tetap berlanjut hingga saat ini.
  2. Oemar Mantup (Mayor Laut)
  3. Oemar Mantup, atau lebih dikenal dengan sebutan Mayor Laut, adalah salah satu murid terdekat H. Abu Zahar dan juga salah satu pendiri SMI. Ia lahir di Padang, Sumatera Barat, pada tanggal 20 Desember 1930.

Seperti Abu Zahar, Mayor Laut juga memiliki minat yang besar terhadap pencak silat sejak masa kecil. Kemampuan bela dirinya yang mumpuni membuatnya menjadi salah satu murid yang paling diandalkan oleh Abu Zahar. Bersama-sama dengan Abu Zahar dan G.M.S. Lebe, Mayor Laut mendirikan SMI pada tahun 1955 dan menjabat sebagai ketua umum pertama perguruan ini.

Mayor Laut dikenal sebagai sosok yang bijaksana dan memiliki kemampuan bela diri yang tinggi. Ia juga memiliki pandangan yang luas terhadap seni bela diri dan pencak silat. Mayor Laut meninggal dunia pada tanggal 12 Agustus 2012 di Jakarta, tetapi warisannya sebagai salah satu pendiri SMI tetap dikenang.

G.M.S. Lebe

G.M.S. Lebe, yang juga merupakan salah satu pendiri SMI, lahir pada tanggal 25 September 1931 di Padang, Sumatera Barat. Seperti kedua rekannya, Lebe juga memiliki minat yang mendalam terhadap pencak silat sejak usia muda.

Perguruan Baringin Sakti yang didirikan oleh Abu Zahar menjadi tempat Lebe mengasah kemampuannya dalam pencak silat. Ketika SMI didirikan pada tahun 1955, Lebe turut serta bersama Abu Zahar dan Mayor Laut. Ia menjabat sebagai sekretaris umum pertama perguruan ini.

Lebe adalah sosok yang memiliki keahlian tinggi dalam bela diri dan seni pencak silat. Ia juga dikenal sebagai sosok yang memiliki jiwa seni yang tinggi. Meskipun Lebe telah meninggal dunia pada tanggal 25 September 2020 di Jakarta, warisannya dalam dunia pencak silat tetap hidup dan memberi inspirasi.

Pendiri-pendiri Perguruan Pencak Silat Satria Muda Indonesia (SMI) ini merupakan tokoh-tokoh luar biasa yang telah memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan seni bela diri di Indonesia. Dedikasi, komitmen, dan semangat mereka dalam melestarikan dan mengembangkan pencak silat sangat menginspirasi.

Melalui perjuangan mereka, SMI tumbuh menjadi salah satu perguruan pencak silat terbesar dan paling berpengaruh di Indonesia. Warisan mereka akan selalu dikenang dan menjadi inspirasi bagi generasi-generasi berikutnya dalam menjaga kekayaan budaya Indonesia ini.

Demikian Profil Pendiri Perguruan Pencak Silat Satria Muda Indonesia (SMI). MAR (*)

Top