Loading
Ajaran dan filosofi KPS Nusantara

Ajaran dan Filososfi Keluarga Pencak Silat Nusantara (KPSN)

PENCAKSILAT.TV-Ajaran dan Jurus Keluarga Pencak Silat Nusantara (KPSN).

Keluarga Pencak Silat Nusantara adalah sekolah seni bela diri yang didirikan pada tahun 1968 di Jakarta, Indonesia. Awalnya didirikan sebagai kelompok belajar oleh tiga intelektual muda yang prihatin dengan kurangnya minat terhadap Pencak Silat dari kalangan muda dan eksklusivitas sekolah pencak silat yang ada. 

Kelompok belajar melakukan penelitian dan mempelajari berbagai gaya tradisional Pencak Silat antara lain Cingkrik, Betawi, Cimande, Mahdi, Syahbandar, Kari, dan Taji. 

Mereka mengembangkan gaya unik mereka sendiri yang menekankan pentingnya langkah dan sikap pasang sekaligus efektif dalam pertarungan. Tingkat pelatihan sekolah berkisar dari Seisya Bavisya (Sabuk Hitam) hingga Bandhu Bavisya Dwitya (Sabuk Merah/Selempang). Jurus (formulir) sekolah dirahasiakan, dan anggota didorong belajar dari sekolah lain untuk meningkatkan keterampilan mereka.

Perguruan ini didirikan dengan nama “Kelompok Kajian Pencak Silat Nusantara” dan awalnya mereka belajar pada seorang pendekar besar Perguruan Pencak Silat Setia Hati, yakni Bapak Mariyun Soedirohadiprojo.

KPS Nusantara menggabungkan teknik dari berbagai gaya Pencak Silat, seperti Cingkrik, Betawi, Cimande, Mahdi, Syahbandar, Kari, dan Taji, serta menciptakan identitas kendaraan mereka mengutamakan langkah dan sikap pasang serta efektivitas dalam perjuangan.

Pelatihan tingkatan di KPS Nusantara meliputi:

  1. Seisya Bavisya – Selempang Sabuk Gelapang
  2. Seisya Pratama – Sabuk/Selempang Gelapang
  3. Seisya Dwitya – Sabuk/Selempang Gelapang
  4. Seisya Tertaya – Sabuk/Selempang Gelapang
  5. Bandhu Bavisya Dwitya – Sabuk/Selempang Gelapang

KPS Nusantara memiliki aliran yang meliputi Pencak Jawa Kombinasi Projo Soemitro, Bojonegaran, Silat Pariaman, dan Lintau.

Perguruan ini telah menghasilkan banyak pencak silat yang berhasil di berbagai bidang, seperti pertandingan pencak silat olah raga dan peragaan-peragaan yang atraktif.

Selain itu, KPS Nusantara juga membantu dalam membentuk organisasi Pencak Silat Indonesia (PSI) dan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan budaya pencak silat.

Tak hanya itu saja Keluarga Pencak Silat Nusantara (KPS Nusantara) memiliki beberapa filosofi yang mencerminkan suasana mereka. Berikut adalah beberapa aspek penting dari filosofi KPS Nusantara:

  1. Keseimbangan dan Harmoni : Pencak silat mengajarkan tentang keseimbangan, harmoni, dan kebijaksanaan dalam menjalani kehidupan. Setiap gerakan memiliki makna filosofis tersendiri, yang mengajarkan pemahaman mendalam tentang interaksi antara manusia, alam, dan spiritualitas.

  2. Penghormatan Terhadap Alam dan Kehidupan : Pencak silat memiliki akar budaya yang dalam dan diwariskan secara turun-temurun. Melalui gerakan-gerakan fisiknya, pencak silat mencerminkan pemahaman mendalam tentang interaksi antara manusia, alam, dan spiritualitas.

  3. Sikap Pasang : Sikap pasang di dalam pencak silat itu jarang terjadi dimana posisi tangan dikepal, tetapi tangan selalu terbuka. Itu maksudnya bahwa pencak silat bukan sebuah bela diri untuk berantem (berkelahi) untuk memukul Sama sekali bukan. Tapi betul-betul bela diri.

  4. Pelatihan dan Pengembangan : KPS Nusantara menyelenggarakan kegiatan-kegiatan budaya pencak silat, seperti pertandingan pencak silat olah raga dan peragaan-peragaan yang atraktif. Selain itu, mereka juga membantu dalam membentuk organisasi Pencak Silat Indonesia (PSI) dan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan budaya pencak silat.

  5. Memjalin Hubungan Baik dengan Tuhan : Pencak silat mengajarkan kita menjalin hubungan baik dengan Tuhan, menggambarkan pencak silat sebagai warisan spiritual dan budaya Nusantara.

Dalam menghadapi tantangan zaman modern, nilai-nilai filosofis yang diwariskan oleh pencak silat dan dipraktikkan oleh KPS Nusantara Mereka tidak hanya membawa warisan, tetapi juga menginspirasi pada tingkat yang lebih mendalam.

Demikian Tetang beberapa Ajaran dan Jurus Keluarga Pencak Silat Nusantara (KPSN). MAR (*)

Top