PENCAKSILAT.TV-Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia Kera Sakti.

IKSPI Kera Sakti, singkatan dari Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia “Kera Sakti,” adalah sebuah perguruan pencak silat beraliran kungfu dengan ilmu kerohanian dari Banten. Perguruan ini didirikan oleh Raden Totong Kiemdarto di Kota Madiun, Jawa Timur, pada 15 Januari 1980.

Awalnya, ajaran Kera Sakti hanya untuk kalangan kerabat dan orang dari lingkungan sekitar Totong, namun seiring waktu, perguruan ini berkembang dan mulai dikenal di berbagai tempat. Metode latihan IKSPI Kera Sakti terdiri dari lima tahapan penting untuk mencapai tingkatan tertinggi, dengan tingkat dasar I sabuk hitam hingga tingkat III sabuk merah strip merah.

Perguruan ini memiliki sejarah yang cukup unik, dan telah berkembang menjadi salah satu perguruan besar dengan anggota lebih dari satu juta orang. Ajaran Kera Sakti mengkombinasikan gerakan beladiri kungfu aliran utara dan selatan dengan ilmu kerohanian, serta memiliki metode latihan yang terstruktur untuk mencapai tingkatan tertinggi.

Pada artikel kali ini sobat Pencak Silat Tv akan menguraikan tentang

Dalam metode latihan IKSPI Kera Sakti, terdapat 5 tahapan penting untuk mencapai tingkatan tertinggi. Berikut adalah tahapan-tahapan tersebut:

1. Tingkat Dasar I – Sabuk Hitam (6 bulan): Para praktisi memulai latihan di tahap ini selama 6 bulan. Tahap ini bertujuan untuk memahami dasar-dasar gerakan dan teknik percakan.

2. Tingkat Dasar II – Sabuk Kuning: Setelah 6 bulan latihan di tahap pertama, praktisi akan latihan di tahap kedua selama 6 bulan. Tahap ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan memperluas jangkauan teknik percakan.

3. Tingkat Dasar III – Sabuk Merah: Setelah 12 bulan latihan di tahap kedua, praktisi akan latihan di tahap tiga selama 6 bulan. Tahap ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan memperluas jangkauan teknik percakan yang lebih kompleks.

4. Tingkat Dasar IV – Sabuk Biru: Setelah 18 bulan latihan di tahap tiga, praktisi akan latihan di tahap empat selama 6 bulan. Tahap ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan memperluas jangkauan teknik percakan yang lebih kompleks lagi.

5. Tingkat Dasar V – Sabuk Terakir: Setelah 24 bulan latihan di tahap empat, praktisi akan latihan di tahap keseluruhan selama 6 bulan. Tahap ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan memperluas jangkauan teknik percakan yang lebih kompleks lagi.

Setiap tahapan ini memiliki tujuan spesifik untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan praktisi dalam gerakan dan teknik percakan.

Kemudian untuk mengukur kemampuan dalam metode latihan IKSPI Kera Sakti, beberapa langkah dapat diambil:

1. Pengujian teknik: Setelah selesai latihan di tahap dasar I (sabuk hitam), peserta akan diuji teknik percakan yang telah mereka pelajari. Pengujian ini dapat berupa demonstrasi atau latihan pra-teknik.

2. Pengujian kesehatan fisik: Untuk mengevaluasi kemampuan fisik peserta, pengujian kesehatan fisik dapat dilakukan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa peserta memiliki kondisi kesehatan dan kemampuan fisik yang baik selama latihan.

3. Pengujian keterampilan dalam sparring: Setelah mencapai tingkatan sabuk kuning, peserta akan diuji keterampilan dalam sparring. Sparring ini dapat berupa sparring bantingan, sparring tangan, atau sparring kombinasi.

4. Pengujian keterampilan dalam silat: Selain menggunakan sparring, peserta juga dapat diuji dalam silat, yang mencakup teknik percakan yang lebih kompleks dan kreatif.

5. Pengujian keterampilan dalam kegiatan lain: Peserta juga dapat diuji dalam kegiatan lain, seperti berkelanjutan, jaga negara, atau bahkan sport lain yang memerlukan keterampilan dalam silat.

Pengujian ini dapat dilakukan secara berkala-ral dan terus berpengalaman oleh peserta selama mereka meningkatkan kemampuan dalam gerakan dan teknik percakan. Selain itu, pengujian ini juga dapat menjadi peluang bagi peserta untuk mengembangkan keterampilan diri dan meningkatkan motivasi dalam kegiatan pencak silat.

Demikian Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia Kera Sakti. MAR (*)