Loading
tokoh printis Merpati Putih

Tokoh Printis Seni Bela Diri Tradisional Indonesia Merpati Putih

PENCAKSILAT.TV-Tokoh Printis Seni Bela Diri Tradisional Indonesia Merpati Putih.

Merpati Putih adalah seni bela diri tradisional dari Indonesia, khususnya aliran Pencak Silat. Nama “Merpati Putih” merupakan singkatan dalam bahasa Jawa yang artinya “Mencari (Mencari), Sedulur (Persaudaraan), Tindak (Aksi), Pusaka (Warisan), Titising (Diam), Hening (Perdamaian)”.

Kesenian ini didirikan pada tahun 1550 dan organisasinya didirikan pada tanggal 2 April 1963 di Yogyakarta. Merupakan warisan budaya Indonesia dan merupakan bagian dari Persatuan Pencak Silat Indonesia (IPSI) dan Federasi Seni Bela Diri Untuk Perdamaian Dunia.

Pendiri Merpati Putih adalah Bapak Saring Hadi Poernomo, dan guru utama serta pewaris ilmunya adalah Purwoto Hadi Purnomo. Seni tersebut didasarkan pada empat sikap dan perilaku: kasih sayang, percaya diri, harmoni, dan keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari.

Anggota Merpati Putih berlatih seni pertarungan tangan kosong, yang merupakan aspek unik dari disiplin ini. Seni ini telah diturunkan dari generasi ke generasi di keluarga kerajaan dan telah menghasilkan beberapa praktisi terkemuka, termasuk Mike dan Nate Zeleznick, yang mendirikan American School of Merpati Putih di Utah pada tahun 2000.

Selain itu Merpati Putih juga salah satu seni bela diri tradisional dari Indonesia, khususnya aliran Pencak Silat. Salah satu tokoh sekaligus perintis Pendiri Merpati Putih adalah Bapak Saring Hadi Poernomo, dan guru utama serta pewaris ilmunya adalah Purwoto Hadi Purnomo. Seni tersebut didasarkan pada empat sikap dan perilaku: kasih sayang, percaya diri, harmoni, dan keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari.

Perguruan Merpati Putih memiliki beberapa prinsip, di antaranya adalah taat dan percaya kepada Tuhan yang Maha Esa, mengabdi dan berbakti kepada Nusa, Bangsa, dan Negara Republik Indonesia, serta setia dan taat pada perguruan.

Tak hanya itu, prinsip lainnya adalah selalu menyelaraskan hati dan pikiran dalam segala tindakan. Prinsip-prinsip ini merupakan bagian dari kode etik pesilat Merpati Putih dan merupakan janji yang diucapkan oleh setiap anggota Merpati Putih.

Ajaran Merpati Putih didasarkan pada empat sikap dan perilaku, yaitu kasih sayang, percaya diri, harmoni, dan keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, prinsip lainnya adalah selalu menyelaraskan hati dan pikiran dalam segala tindakan.

Perguruan Merpati Putih juga memiliki kode etik yang diucapkan oleh setiap anggota, yaitu taat dan percaya kepada Tuhan yang Maha Esa, mengabdi dan berbakti kepada Nusa, Bangsa, dan Negara Republik Indonesia, serta setia dan taat pada perguruan.

Merpati Putih juga memiliki arti yang terkandung dalam lambangnya, yaitu “Mencari, Sedulur, Tindak, Pusaka, Titising, Hening” yang berarti “Mersudi Patitising Tindak Pusakane Titising Hening” dalam bahasa Jawa.
Demikian Tokoh Printis Seni Bela Diri Tradisional Indonesia Merpati Putih. MAR (*)
Top