Loading

Filosofi Ayam Jago Putih Pada Kenaikan Tingkat PSHT

PENCAK SILAT.TV – Filosofi Ayam Jago Putih Pada Kenaikan Tingkat PSHT.

Pencak silat merupakan seni bela diri tradisional yang menjadi warisan budaya Indonesia dan disahkan oleh UNESCO.

Sebagai warisan budaya, pencak silat tak lepas dari tradisi-tradisi yang melekat pada dirinya.

Tradisi yang dilakukan pastinya memberikan pengaruh dan terdapat makan tersendiri didalamnya.

Seperti perguruan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) yang terkenal dengan ayam jago putih.

Ayam jago putih merupakan syarat wajib yang harus ada ketika warga atau siswa PSHT akan melakukan kenaikan tingkat.

Dengan makna para warga atau pendekar PSHT diharapkan mempunyai hati yang putih bersih.

Selain itu menurut Syeikh al-‘Allamah Kamaluddin Muhammad bin Musa al-Damiry r.a, dalam kitab yang ditulisnya dengan judul Hayatu al-Hayawanu al-Qubro.

Menjelaskan bahwa Ayam Jago Putih mempunyai keistimewaan dan filosofi yang suci.

Apabila seseorang menyembelih ayam jago putih (untuk acara selamatan/syukuran) maka orang tersebut sekeluarga insya Allah akan diselamatkan Allah dari segala macam mara bahaya baik pada keluarga maupun hartanya.

Ayam jago putih sejatinya merupakan hewan kesayangan/kekasih, sahabat Rasulullah SAW dan kekasih Malaikat Jibril.

Serta musuhnya Setan, menjaga rumah pemiliknya dan tujuh / enam belas rumah di belakangnya (tetangganya).

Menurut Syaikh Muhibbuddin al-Tobary, jika Rasulullah melakukan perjalanan dengan para sahabatnya, sudah menjadi kebiasaan beliau membawa ayam tersebut untuk mengetahui waktu-waktu shalat dari suara kokoknya.

Diriwayatkan pula dalam Mu’jami al-Tobroni dan dalam Tarikh Ashbahan dari Rosululloh SAW, beliau Nabi SAW bersabda:

Artinya: “Sesungguhnya Alloh S.W.T memiliki seekor Ayam Jago Putih yang kedua sayapnya dihiasi permata permata Jabarjad, Yaqut dan Mutiara, 1 sayap di Timur dan Sayap yang lainya di Barat, Kepalanya berada di bawah Arasy dan berdirinya ayam tersebut di udara.

Ayam itu senantiasa berkokok mengumandangkan adzan di tiap waktu sahur.

Maka adzan tersebut terdengar oleh penduduk langit & penduduk bumi kecuali manusia dan jin yang tidak dapat mendengar adzannya.

Maka tatkala kokok adzannya berkumandang dijawablah secara bersahutan oleh suara kokok ayam-ayam jago yang ada di muka bumi, maka apabila hari qiamat sudah dekat, Alloh S.W.T berfirman pada ayam tesebut.

“Kumpulkanlah sayap sayapmu dan rendahkanlah suaramu”, mengetahuilah semua penduduk langit & bumi kecuali manusia jin yang tidak mengetahuinya, bahwasanya hari qiamat sudah dekat.

Itulah filososi dan keistimewaan dari Ayam Jago Putih di perguruan silat PSHT. MAR(*)

Top