Loading
Mengenal Makna Sapta Sila Pagar Nusa Part 1

Mengenal Makna Sapta Sila Pagar Nusa Part 1

PENCAK SILAT.TV-  Mengenal Makna Sapta Sila Pagar Nusa Part 1.

Pencak Silat merupakan seni bela diri tradisional warisan budaya yang telah disahkan oleh UNESCO.

Di Indonesia banyak perguruan pencak silat yang telah diminati oleh masyarakat sebagai tempat belajar bela diri.

salah satunya adalah Perguruan silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa yang merupakan perguruan anggota Ikatan Pencak Silat Indoinesia (IPSI).

Pagar Nusa merupakan perguruan silat yang berdiri dibawah naungan ormas islam yaitu Nahdlatul Ulama.

Dalam pengajarannya tentu pagar nusa tak lepas dari nilai-nilai Ahlusunnah Wal Jama’ah.

Selain itu juga sebagai dakwah bagi NU untuk meyiarkan syariat-syariat islam.

Dalam Pagar Nusa terdapat Sapta Sila Pagar Nusa atau Tujuh prinsip dasar yang harus diamalkan oleh seluruh warga dan anggotanya.

Berikut ini Sapta Sila Pagar Nusa yang harus diketahui dan dijalankan oleh anggotanya.

1. Swadana Maharjeng Tursita

Warga Pagar Nusa harus mengedepankan Ilmu Pengetahuan dalam setiap tindakannya.

Selalu berlaku jujur, pandai menjaga nama baik, dan mampu menjalin komunikasi dengan siapapun menggunakan prinsip kemandirian.

Dari prinsip diatas seorang anggota pagar nusa harus mempunyai sikap-sikap berikut

a. Tidak pernah gegabah dalam mengambil setiap tindakan dan segala hal yang dilakukan selalu didasari ilmu pengetahuan yang memadai.

b. Bukan pribadi yang sombong dan merasa pintar. Senantiasa merasa haus ilmu pengetahuan dan selalu memiliki semangat.

c. Memiliki pribadi yang selalu tawaddu’ dan rendah hati terhadap siapapun, bahkan terhadap anak kecil sekalipun. Karna hanya dengan kerendah-hatian, seseorang bisa menyerap ilmu pengetahuan dimanapun ia berada.

d. Pribadi yang lebih memilih darahnya mengalir daripada harus berkata bohong dan menipu karena kejujuran adalah sikap dasar Ksatria sejati.

e. Selalu menjaga akhlakul karimah yaitu menjaga diri dari sikap dan perbuatan yang tercela menurut agama.

f. Menjadi orang yang supel dan luwes dalam bergaul. Tidak pernah minder berbicara dan berkomunikasi dengan siapapun.

Sikap dan perangainya selalu manis dan menyejukkan siapa saja yang diajak bicara serta selalu menatap mata lawan bicara dengan tatapan yang meyakinkan sebagai wujud ketulusan jiwanya.

Selain itu selalu menebar senyum dalam setiap pembicaraan sebagai bentuk penghormatan pada lawan bicara, tetapi pribadi yang memiliki karakter kuat dan tegas. Tidak mudah dipengaruhi dan tidak mudah diombang-ambing oleh siapapun.

2. Bahni Bahna Amurbeng Jurit

Warga Pagar Nusa harus selalu didepan dan menjadi teladan dalam membela kebenaran dan keadilan dimanapun ia berada.

Warga pagar nusa diharapkan dapat memiliki dan mengamalkan nilai-nilai berikut ini.

a. Orang pertama yang hatinya menjerit ketika terjadi kemungkaran dan ketidakadilan disekitarnya.

b. Dalam mensikapi setiap perkara ketidakadilan dan kemungkaran disekitarnya, warga pagar nusa selalu berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pihak berwenang atau aparat keamanan setempat.

c. Sebelum menyikapi setiap perkara ketidakadilan dan kemungkaran disekitarnya, warga pagar nusa selalu berkoordinasi dengan saudara sesama warga yang lebih tua darinya.

d. Jika kemungkaran atau ketidakadilan itu adalah penyakit masyarakat yang sudah menyebar dan berdampak luas, warga pagar nusa selalu berkoordinasi dengan tokoh-tokoh masyarakat untuk mempertimbangkan tindakan paling bijaksana dalam mencegah kemungkaran tersebut.

e. Dalam setiap tindakan amar ma’ruf nahi mungkar, warga pagar nusa tidak pernah merasa paling hebat.

Semua tindakannya selalu didasarkan pada kemaslahatan masyarakat banyak. Keterlibatan dan kepeloporannya dalam ‘amar ma’ruf nahi mungkar’ semata-mata karena panggilan jiwa.

Bukan atas dasar kepentingan pribadi apapun; meskipun itu sekedar ingin dipandang hebat.

Itulah Sapta Sila pagar nusa part 1 dan akan berlanjut pada part 2. MAR (*)

Top