Loading
Hubungan Pencak Silat Dan Kolonial Belanda Hingga Masa Perlawanan

Hubungan Pencak Silat Dan Kolonial Belanda Hingga Masa Perlawanan

PENCAKSILAT.TV-Hubungan Pencak Silat Dan Kolonial Belanda Hingga Masa Perlawanan.

Pencak silat sudah ada sejak zaman kolonial belanda menjajah indonesia namun tak begitu tersebar ataupun secara terang-terangan dalam pelatihan atau pengakaderan. Dari pencak silat ini mula-mula muncul perlawanan demi perlawanan dari rakyat indonesia yang sudah tak tahan akan penderitaan.

Simak berikut ini adalah sejarah perkembangan pencak silat pada masa kolonial belanda.

Hubungan pencak silat dan kolonial Belanda terdapat dalam sejarah pencak silat di Indonesia, yang terdampak oleh pengaruh kolonial Belanda. Pada masa penjajahan Belanda, pencak silat dibatasi dan tidak setiap orang boleh memperlajarinya, karena dianggap dapat mengancam keamanan kolonial. Namun, pencak silat juga digunakan sebagai ilmu bela diri oleh polisi dan tentara Belanda dari kalangan pribumi.

Selain itu, pada zaman penjajahan, pencak silat mengalami “perlambatan” di daerah yang jumlah dan tingkat perlawanannya terhadap pemerintah, seperti di daerah Banten, sementara di daerah-daerah lain yang dianggap “lunak”, kegiatan pencak silat berjalan seperti biasa. Pada masa kolonial Belanda, pencak silat juga digunakan sebagai alat perlawanan, sehingga pemerintah kolonial Belanda mengembangkan ilmu bela diri seperti jujitsu

Namun, pemerintah juga menggunakan strategi segregasi dan politik Divide et Impera, yang melibatkan pembuatan alat penguasa di tanah-tanah perkebunan dan pekerjaan sebagai mandor, centeng, atau tukang pukul.
Pada zaman kemerdekaan, pencak silat dijadikan budaya dan digunakan sebagai alat perlawanan terhadap kolonial Belanda dan Jepang. Pencak silat juga berkembang dan bertahan hingga kini, dengan berbagai perguruan yang beroperasi di berbagai daerah Indonesia.
Pencak silat digunakan dalam pergerakan perlawanan terhadap kolonial Belanda sebagai alat untuk mempertahankan eksistensi, kemandirian, dan integritas bangsa Indonesia. Pada masa penjajahan Belanda, pencak silat menjadi kegiatan yang dilarang karena dianggap dapat mengancam kekuasaan kolonial. Namun, pencak silat juga digunakan sebagai alat perlawanan, sehingga pemerintah kolonial Belanda mengembangkan ilmu bela diri seperti jujitsu.
Dalam zaman pembebasan, pencak silat digunakan sebagai alat perlawanan terhadap kolonial Belanda dan Jepang. Pendekar pencak silat juga mengawasi dan mengjaga Soekarno, yang akhirnya menjadi Presiden Republik Indonesia. Pencak silat juga berkembang dan bertahan hingga kini, dengan berbagai perguruan yang beroperasi di berbagai daerah Indonesia.
Demikian Hubungan Pencak Silat Dan Kolonial Belanda Hingga Masa Perlawanan. MAR (*)
Top