Loading
4 Aliran Silat Minangkabau

4 Aliran Silat Minangkabau

PENCAK SILAT.TV-  4 Aliran Silat Minangkabau. Silat Minangkabau merupaka seni bela diri yand dikemabangkan oleh seorang penasihat kerjaan yaitu Ninik Datuk Suri Diraja.

Ninik Datuk Suri Diraja merupakan penasihat raja Sultan Sri Maharaja Diraja dari kerajaan Paringan yang berada di kaki Gunung Merapi bagian Tenggara pada abad XII ( tahun 1119 M ).

Selain seorang penasihat, beliau juga seorang ahli filsafat yang saat itu juga berperan sdalam membangun dasar-dasar adat Minangkabau.

Diketahui para prajurit dan pengawal kerajaan Paringan banyak yang mewarisi silat dari Ninik Datuk Suri Diraja.

Dalam Tombo sejarah Minangkabau bahwa Ninik Datuk Suri Diraja mempunyai dua keahlian ilmu silat yaitu Guyeng lahir dan Guyeng Angin

Gayueng Lahir merupakan suatu ilmu silat untuk dipakai menyerang lawan dengan menggunakan empu jari kaki dengan tiga macam sasaran yaitu leher, lipatan perut, dan selangkang.

Sedangkan Gayueng angin yakni menyerang lawan dengan menggunakan tenaga batin melalui cara bersalaman, jentikan atau senggolan telunjuk.

Sasarannya ialah jeroan yang terdiri atas rangkai jantung, rangkai hati, dan rangkai limpa.

Selain ilmu gayueng juga terdapat aliran dalam silat yang diajarkan oleh Ninik Datuk Suri Diraja yaitu sebagai berikut.

Aliran Silat Kucieng Siam

Sekarang nama Kucieng Siam menjadi lambang daerah Luhak Tanah Data

Bentuk dan sifat silat negeri asal Kucin Cina-Siam :
peranan kaki (tendangan) menjadi ciri khasnya. Tangan berfungsi megalihkan perhatian lawan serta memperlemah daya tahan lawan.

 Aliran Silat Harimau Campo

Lambang Harimau Campo diberikan kepada Luhak Agam.

Bentuk dan sifat gerakannya:
ialah menyerupai seperti sifat harimau, keras, menyerang tanpa kesabaran alias langsung menerkam. mengandalkan kekuatannya pada tangan.

Aliran silat Kambieng Hutan 

Luhak Limapuluh-Payokumbuh mendapatkan lambang tersebut.

Bentuk dan sifat gerakannya:
banyak menampilkan gerak tipu, selain menggunakan tangan juga disertai dengan sundulan/dorongan menggunakan kepala dan kepitan kaki.

 Aliran Silat Anjieng Mualim 

Diberikan kepada Tanah Rantau-Pesisir adalah daerah-daerah di sekitar lembah-lembah sungai dan anak sungai dari pegunungan Bukit Barisan.

Bentuk dan sifat gerakannya:
a. bentuk penyerangan dengan membuat lingkaran
b. bentuk pertahanan dengan tetap berada dalam lingkaran.
bentuk-bentuk gerakan ini menimbulkan gerak-gerak yang menjurus kepada empat penjuru angin, sehingga dinamakan jurus atau “langkah Empat”.

Dari sinilah permulaan Langkah Ampek dibentuk oleh Ninik Datuk Suri Diraja.

Jadi silat Minang mempunyai dua macam persilatan yang menjadi inti yang khas yaitu Langkah Tigo ( Kucieng Siam ) dan Langkah Ampek ( Anjieng Mualim ).

Selanjutnya langkah tersebut berkembang menjadi Langkah Sembilan.
Langkah Sembilan selanjutnya tidak lagi disebut sebagai Silat, namun sudah berubah dengan nama Pencak (Mancak).

Itulah 4 aliran yang terdapat pada silat Minangkabau. MAR(*)

Top